Ada dua “golden rules” yang wajib kita tanam saat memulainya:
- Usahakan untuk membuatnya sesederhana mungkin.
- Buatlah sesuatu yang menarik perhatian.
Apakah sudah menarik secara visual?
- Akan cukup lucukah jadinya?
- Cukup menarik minat pemerhatinyakah?
- Akankah tidak mudah membosankan?
- Apakah terlalu kompleks?
- Apakah kandungan humornya terlalu vulgar?
- Akankah saya enjoy membuatnya?
- Riset Primer: Dimana Anda menuangkan subyeknya dalam bentuk gambar dari subyek aslinya.
- Riset Sekunder: Referensi berdasarkan gambar yang sudah ada, foto, fotokopi, dan sebagainya.
- Siapa yang menjadi sasaran minat automata kita? Balita, anak 12-14 tahun, ataukah remaja?
- Seberapa ukuran jadinya? Automata bisa dibuat dalam bentuk miniatur untuk rumah boneka hingga ukuran segenggaman tangan atau pun dengan skala yang besar.
- Simpel, atau kompleks? Salahsatu dari golden rule adalah untuk menjaga segalanya serba simpel, namun automata sesimpel apa pun dapat menimbulkan kerumitan.
- Material apakah yang akan dipakai? Automata bisa saja terbuat dari bahan karton, kayu, atau logam. Terkadang kita bisa saja menggunakan beragam materi.
- Deadline: Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya?
- Sudahkah karya kita sesuai dengan harapan?
- Mungkinkah masih bisa ditingkatkan atau lebih disederhanakan?
- Apakah sudah bisa diandalkan?
- Sudah bisakah karya Anda menarik minat audiens yang Anda maksudkan?
- Sudahkah segala sesuatunya bekerja sesuai keinginan?
- Cukup amankah bagi golongan usia yang menjadi target Anda?
- Apakah masih bisa lebih dioptimalkan dengan cara lain?
- Cukup bisa diandalkankah karya Anda?
- Apakah beberapa komponen didalamnya tidak terlalu awet atau aus?
- Akankah mudah jika harus mengalami perbaikan?
- Apakah bahan yang lebih cocok sebagai bahan hasil akhirnya nanti?
- Mungkinkah bahan alternatif lain bisa diterapkan?
- Masih dapatkah diadaptasikan dalam berbagai cara berbeda?
No comments:
Post a Comment